Muji Setiyo adalah dosen dan peneliti aktif di Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Magelang - Kampus Unggulan Muhammadiyah
Prof. Hendry Nanlohy, Guru Besar Teknik Pertama dari Papua
13 jam lalu
Prof. Hendry Nanlohy dikukuhkan sebagai guru besar teknik pertama di Papua, mengangkat riset energi berbasis sagu dan kearifan lokal.
***
Kamis, 2 Oktober 2025, GOR Cenderawasih, Jayapura, menjadi tempat lahirnya sejarah baru. Di hadapan sivitas akademika, pemerintah, dan masyarakat, Prof. Dr. Hendry Yoshua Nanlohy, MT, dosen sekaligus alumni Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), dikukuhkan sebagai guru besar bidang teknik mesin. Ia tercatat sebagai guru besar pertama dalam bidang teknik di Papua, sebuah tonggak penting bagi dunia pendidikan tinggi di timur Indonesia.
Inspirasi dari Almamater
Prof. Hendry adalah contoh nyata bagaimana seorang alumni dapat kembali membesarkan almamater. Ia menempuh studi di USTJ, lalu mengabdikan diri di kampus yang sama hingga akhirnya mencapai puncak jabatan akademik. Perjalanan ini memberi pesan simbolis: kualitas pendidikan tinggi di Papua mampu melahirkan ilmuwan besar, tanpa harus tercerabut dari tanah kelahirannya.
Energi dari Kearifan Lokal
Dalam orasi pengukuhannya, Prof. Hendry memaparkan riset di bidang rekayasa konversi energi. Ia menaruh perhatian pada sagu, tanaman yang melekat dalam budaya masyarakat Papua. Dari sagu dihasilkan tepung, sementara limbahnya direkayasa menjadi karbon aktif atau biografit. Material tersebut berfungsi sebagai katalis bahan bakar, yang kemudian dicampurkan dengan minyak kelapa hasil olahan warga.
Riset ini menegaskan bahwa Papua tidak hanya kaya gas, minyak, dan mineral. Tanah ini juga menyimpan potensi energi terbarukan yang lahir dari kearifan lokal.
Jembatan Ilmu dan Kolaborasi
Prof. Hendry membuka ruang kolaborasi dengan sejumlah perguruan tinggi dalam dan luar negeri. UNIMMA, UGM, dan ITS menjadi mitra pengujian laboratorium, sementara kerja sama internasional dijalin dengan dua perguruan tinggi di Rusia. Dukungan pendanaan datang dari Kemendikbudristek (2024) dan Russian Science Foundation (2025).
Jejak kolaborasi ini membuktikan bahwa riset Papua mampu berdiri sejajar dalam percaturan global, sekaligus memberi kontribusi nyata bagi ilmu pengetahuan.
Harapan yang Lebih Besar
Namun, bagi Prof. Hendry, riset bukanlah tujuan akhir. Ia menekankan pentingnya keterlibatan pemerintah daerah agar hasil penelitian dapat diterapkan, memberi manfaat langsung, dan memperkuat kemandirian energi masyarakat Papua.
Pengukuhan ini bukan hanya peristiwa akademik, melainkan simbol kebangkitan ilmu pengetahuan di tanah Papua. Dari USTJ, lahir sumbangsih penting yang memadukan tradisi lokal, inovasi teknologi, dan semangat kebangsaan, untuk Papua, untuk Indonesia, dan untuk dunia.

Professor in Mechanical and Automotive Engineering - Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA)
1 Pengikut

Mengubah Limbah Tahu Jadi Listrik, Inovasi Teknik Mesin Unimma untuk Sugihmanik
Sabtu, 27 September 2025 06:44 WIBArtikel Terpopuler